Ditengah kondisi PPKM yang masih terjadi, tidak menyurutkan semangat siswa-siswi SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta untuk belajar dan mengkaji perilaku berpahala dan berdosa. Pagi itu, Selasa (12/11/2021) pembelajaran Aqidah-Akhlak tengah disampaikan oleh salah seorang guru. Dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokoler kesehatan yang ketat pun di laksanakan dan ditaati oleh warga di sekolah ini.
Di salah satu ruang kelas, tampak suasana hangat dan akrab terjadi. Diskusi untuk menumbuhkan penghayatan terhadap pahala dan dosa serta menumbuhkan semangat untuk mendapatkan pahala dalam diri siswa menjadi metode pembelajaran yang dilakukan. Metode diskusi merupakan salah satu metode pendidikan yang pernah dilakukan oleh Rosulullah SAW yang bersifat edukatif dan humanis.
Siswa bukanlah sesuatu yang kosong tanpa ada potensi untuk berkembang. Tugas guru salah satunya adalah mengarahkan dan membimbing siswa sesuai potensi dan fitrahnya masing-masing. Melalui metode diskusi, tampak siswa antusias berpendapat dan menganalisis perbuatan manusia yang mendapatkan pahala dan dosa. Termasuk juga mengidentifikasi dan mengumpulkan contoh-contoh perbuatan manusia yang mendapatkan pahala dan dosa.
Muhammad Khairul Safa’at, guru yang mengampu pelajaran Aqidah-Akhlak menyatakan bahwa tema pembelajaran dengan materi pokok pahala dan dosa mengajak siswa untuk refleksi dan menghayati perilaku-perilaku yang termasuk mendapatkan pahala dan dosa. Selain itu, membiasakan diri melaksanakan perbuatan yang mendapatkan pahala atau ibadah serta membiasakan diri terhindar dari perbuatan maksiat menjadi indikator keberhasilan dalam pembelajaran. Semoga dengan metode ini, mampu membangun fitrah, potensi dan menumbuhkan penghayatan, yang pada akhirnya menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan mengkristal dalam karakter siswa, ungkapnya.