Mendalami Salat melalui Sejarah Isra’ Mi’raj

Peringatan Isra Miraj  di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat yang seharusnya jatuh pada Sabtu, 18 Februari 2023 mendatang dilaksanakan hari ini, 16 Februari 2023 dengan mengadakan kajian bersama ustazah Ninin Karlina dan ustaz Hendro Wijayanto. Acara ini dibagi antara putra dan putri. Sebagai informasi, Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam dan mendapatkan perintah untuk menunaikan salat lima waktu. Peristiwa ini terjadi pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabiannya. Perjalanan suci ini dilakukan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.

Momen Isra Miraj ini tidak boleh dilewatkan oleh setiap umat Islam di seluruh dunia, salah satunya bagi siswa SMA Muhammadiyah PK Kottabarat. Isra Miraj dapat dimanfaatkan sebagai ajang meningkatkan pemahaman sejarah Islam, perintah salat, hingga peristiwa besar yang bisa diambil hikmahnya. Ustazah Ninin juga mengingatkan kembali perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan yang berdakwah melalui surat Al-Ma’un. Ahmad Dahlan menafsirkan bahwa dalam agama akan mengalir nilai-nilai sosial dan dapat dikembangkan lagi sampai ke nilai-nilai yang lebih spesifik.  

Salat merupakan ritual wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Akan tetapi, anak-anak sekarang sering menunda salat dengan berbagai macam alasan. Sebenarnya, salah satu yang membuat anak-anak menunda salat selain dari dari faktor internal, yaitu rasa malas dari diri  sendiri, dan faktor eksternal, yaitu ketergantungan gawai dan media sosial. 

“Pertama kali yang dihitung di hari akhir yaitu salat, kalau hidupmu tidak teratur maka perbiki salatmu” ungkap ustaz Hendro Wijayanto

Ustazah Ninin juga memberi nasihat agar para siswi bisa menjadi bunga di tepi jurang. Enak dilihat tetapi tidak semua orang bisa memetik bahkan merusaknya. Juga menganjuran untuk terus belajar meningkatkan literasi. Apapun pilihan hidup perempuan pun, setiap perempuan akan tetap solihah jika konsisten melakukan salat dan tidak melanggar larangan perintah agama. Ketika dia memilih bekerja ia solihah, memilih untuk jadi IRT juga solihah. Semua perempuan itu solehah asal dengan persetujuan dari keluarga dan diri sendiri. Yang membedakan bukan perempuan solihah adalah salat dan amalnya di hadapan Allah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *