Solo – Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah berbagai sistem kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Apabila tidak segera diadakan penyesuaian, akan terjadi penurunan kualitas pendidikan yang berdampak pada kualitas generasi muda ke depan. Aksi nyata dan cepat sangat perlu dilakukan oleh seluruh elemen-elemen terkait agar kekhawatiran tersebut tidak terjadi.
Untuk itu, SMA Muhammadiyah PK bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan Webinar dengan tema “Kesiapan Sekolah dan Peran Orang Tua di Era New Normal”, Sabtu (4/7/20).
Seminar ini bertujuan untuk menggali permasalahan-permasalahan yang dirasakan selama pandemi Covid-19 oleh siswa, guru, orangtua, dan pelakasana pendidikan, yaitu sekolah.
Webinar berlangsung selama 2 jam dengan narasumber Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, Psi., Dekan Fakultas Psikologi UMS, dan moderator Ganda Setya Gunawan, S.Sos.
Di awal seminar, Ganda menyampaikan skenario seminar, narasumber memaparkan makalahnya, lalu penanggap memberi komentar atau pertanyaan secara bergiliran dan terakhir pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanggapi oleh narasumber. Penanggap yang dihadirkan merupakan wali siswa SMA Muh PK.
Susatyo Yuwono, dalam pemaparannya menyoroti psikologis anak didik yang cendrung sulit mengikuti perubahan pada masa pandemi covid-19. Mengurangi kecemasan memasuki kenormalan baru, yaitu dengan cara jaminan keamanan dalam beraktivitas, informasi yang terbuka, pusat informasi dan self care. Untuk persiapan menghadapi sekolah, perlu peningkatan keterampilan guru, realitas pencapaian kurikulum, pengaturan tujuan agar lebih spesifik mengutamakan kemampuan beradaptasi siswa di awal persekolahan dan metode pembelajaran minim tatap muka bila masih berada dalam kondisi pandemi mengingat karakteristik anak yang berbeda-beda.
Selain itu, peran orang tua dalam menjaga psikologis anak selama masa pandemi juga sangat diperlukan agar anak terhindar dari Cabin Fever (gangguan emosi ringan akibat isolasi terlalu lama) dengan cara mencukupi fasilitas belajar anak, berbagi tugas pekerjaan di rumah, memastikan suasana rumah nyaman untuk belajar, meningkatkan aktivitas ibadah bersama di rumah, dan selalu pastikan kondisi kesehatan anak selalu fit.
Ia juga menyampaikan bahwa sekolah harus mampu menyiapkan sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam menghadapi “kenormalan baru’, dengan menjalankan sesuai dengan Protokol Kesehatan kenormalan baru, menyiapkan metode pembelajaran yang efektif, dan menjalin komunikasi yang intensif baik dengan siswa maupun orang tua.
Pada akhir acara ditutup dengan sesi tanya jawab antara pemateri dengan wali siswa. Dalam seminar tersebut disimpulkan bahwa baik pihak sekolah maupun orang tua siap menghadapi era new normal dengan pembelajaran tatap muka sistem shift.
Tetep harus dilakukan kaji ulang secara menyeluruh dgn pertimbangan dari berbagai pihak yg berkepentingan sblm melangkah