Solo. Dalam kehidupan di zaman yang maju seperti sekarang ini, modernisasi merupakan hal yang sulit dihindari. Kearifan lokal ada dalam setiap aktivitas yang dilakukan masyarakat seperti kegiatan religi, adat kebiasaan, budaya, dan etika masyarakat berdasarkan nilai-nilai luhur yang sudah membudaya. Upaya untuk menanamkan pada generasi muda terkait pelestarian budaya sambil melihat khazanah budaya global penting dilakukan agar terbentuk generasi yang “berpikir global bertindak lokal”.
Berdasarkan latar belakang tersebut, SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat membuka layanan ekstrakurikuler Bahasa Jepang kepada siswa. Jum’at (26/11/2021) Rita Ernawati selaku pembina ekstrakulikuler ini kepada tim humas sekolah menyampaikan bahwa tujuan adanya ekskul bahasa Jepang adalah mengajak siswa untuk melihat (outlooking) keluar terkait budaya Jepang dari segi tulisan, bahasa maupun budaya. Harapannya tentu siswa akan memiliki pandangan dan wawasan terkait budaya unggul negara lain tanpa harus kehilangan identitas budaya sendiri, ujar Rita kepada tim humas.
Sementera itu, Excel Alfaroby siswa kelas X yang mengikuti ekskul ini mengaku senang belajar budaya Jepang. Terlebih Excel pernah tinggal menetap di Jepang. Jepang terkenal dengan kegigihannya dalam membangun negara maju. Orang Jepang menganggap pengetahuan dan wawasan nomor satu, sehingga membaca buku menjadi semacam kebiasaan unggul mereka.
Sikap ramah dan santun mereka miliki, dan patuh pada peraturan menjadi kebiasaan disiplin yang patut di acungi jempol,ujar Excel. Kita harus mengambil inspirasi budaya Jepang yang unggul untuk kita terapkan dalam kehidupan masyarakat lokal kita. Janji pelajar Muhammadiyah yang dimiliki siswa Muhammadiyah merupakan budaya unggul yang harus diterapkan, dan isinya mirip yang diterapkan di Jepang seperti disiplin,hormat patuh, dan bekerja keras, pungkas Excel menutup perbincangan dengan tim humas.